Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Begitu Jauh

mimpi, kenapa begitu jauh? setiap saya berusaha berjalan cepat menyusul, seperti ada yang berbisik kepadanya untuk berlari. dan ketika saya berlari mengejar, dia dengan segera terbang, menjauh, menghindar, seperti menyadarkan bahwa mimpi ini tidak diperuntukkan ke saya. didedikasikan untuk: achirtini, film, sutradara, EICAR

Desember 2011

selamat tinggal 2011, tiap akhir tahun, saya selalu punya harapan di tahun berikutnya. memikirkan berbagai perubahan karena hidup itu berputar seperti roda dan berhenti pada posisinya. di bawah? di atas? bahkan terkadang memutar ke arah yang tidak kita harapkan. satu yang perlu kita yakini bahwa tenang saja karena hal itu tidak akan bertahan lama, semua orang pasti akan merasakan tiap gerakan roda itu, hanya waktunya saja yang tidak bisa kita tentukan. Saya sebenarnya masih terus mencari tahu apa yang Tuhan inginkan dari kehidupan tiap umatnya? mengapa Dia memperlakukan kami beda? mengapa untuk mencapai satu tujuan yang sama perlu melewati sebuah labirin kekuasaanNya? dan mengapa terkadang ketika kita sudah berusaha begitu keras untuk melewati apa yang Dia rencanakan namun justru rencana itu jadi berlipat ganda? tapi tidak sebaliknya..

5 cm

“…dan yang bisa dilakukan seorang mahkluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya…” * taken from 5cm by Donny Dhirgantoro

Faye le Morgana

Sore ini, 17:53 Matahari berjalan perlahan menuju barat dengan warna kemerahan yang merupakan fase bahwa tugasnya kini harus beralih kepada bintang dan bulan. Satu jam sebelum ini, baru saja saya menghabiskan waktu bersama seorang teman. Membahas apa saja tentang kehidupan dan skenario Tuhan. Saya menikmati tiap detik waktu yang ada, berusaha memahami setiap kata yang keluar dari mulutnya dan mengatur segala emosi yang saya rasakan. Setelah obrolan itu berakhir, saya kembali ke alam pikiran saya dengan segala persepsi tentang berbagai hal dan meyakini bahwa tadi saya hanya terlarut dalam suasana dan waktu. Saya tidak lagi mudah percaya pada hal-hal yang sebenarnya hanyalah fatamorgana. Menurut saya semua hal hanya bersifat khayal dan tidak mungkin dicapai. Kini saya hanya ingin berjalan mengikuti arus tanpa berani melawan atau bahkan menghentikannya. Berharap cepat sampai tujuan hingga mengetahui seperti apa akhir dari perjalanan hidup yang saya lalui Terlalu banyak pengkhia...

1st Question

Hidup itu pilihan, dan takdir adalah hasil dari sebuah pilihan. Untuk mendapat takdir yang baik, maka harus memilih yang baik dan benar. pertanyaan: Bagaimana caranya mengetahui bahwa pilihan yang kita ambil itu baik dan benar?

Obrolan Malam Hari

Disebuah tempat. Sunyi. Terlihat ticil yang sedang menikmati rokoknya, dan icha yang sedang asik bermain abu dari sisa-sisa rokok orang-orang yang sudah berada disitu sebelum kita. icha : cil, Intan Nuraini tuh cantik ya. mukanya baik banget. ticil : iya cha. dia kuliah di Sastra UI icha : ooo.. sunyi.. icha : cil, kalo tiba-tiba lo ditaksir sama Saiful Jamil gimana? ticil : haa? icha : iya, dan dia bilang "ticil, kamu mau ga gantiin Virginia di hatiku?" kita berdua tertawa. lalu sunyi. ticil kembali menikmati rokoknya, icha juga. icha : gimana cil??????? *kepo ticil : kamu aneh banget sih cha, obrolannya tiba-tiba random gini?? icha : engga. tadi pas lagi liat fotonya Intan Nuraini, aku keinget dia pernah pacaran sama Syahrul Gunawan. eh tau-tau kepikiran Saiful Jamil. ticil : aaa ichaaa!ga mau! (ekspresi khas muka ticil) icha : asik kali cil, kamu jadi terkenal. ticil : ga mau. kamu aja tuh! icha : (tertawa) aku jadi inget dulu ...

Pengantar Tidur

Menerima adalah mengakui dan sadar akan sesuatu yang harus kita yakini bahwa itu merupakan bagian dari hidup kita, sekalipun itu baik atau buruk. Menerima merupakan hal tersulit dalam hidup saya. Dalam perjalan usia menuju 21 tahun, belum juga usai cobaan dan rintangan yang datang menguji, dan saya tidak dapat melakukan apa-apa selain menerima. Itulah yang saya alami saat ini, menerima hal yang untuk kesekian kalinya membuat jantung saya berdegup sangat kencang, tangan berkeringat dan bibir serasa ingin berteriak akibat pemberontakan dari logika kalau saya menolak akan apa yang terjadi dan saya alami. Tapi dengan segala kemampuan yang ada, logika ditenangi oleh hati. Hati yang bisa menerima, bisa memahami dan bisa memaklumi. saya teringat kata dari seorang teman yang dia jadikan moto hidupnya, "seng ikhlas". memang terdengar sederhana, namun saya memberikan pembenaran, karena menerima = ikhlas. kini usia saya genap 21 tahun. usia dimana kata para petuah merupakan transis...

My Sister, My Laughter

Malam minggu kali ini saya bareng (sebut saja dia molly) dan kak Adia (temannya) ke sebuah cake factory buat ngabisin malem minggu para manusia manusia geje. Sambil menyantap cake dan es krim yang menurut saya porsinya kecil tapi mahal banget, kita semua ketawa-ketawa layaknya manusia hedon. Kangen banget ngalamin masa masa gini, karena dulu saat masih duduk di bangku sd, smp dan sma, Molly dan saya sering melakukan hal aneh bareng-bareng, terutama di kamar (percaya ga percaya dari SD kita sekamar) tapi sekarang, untuk ketemu aja bisa dihitung pake jari, karena kesibukan masing-masing. Saya ga pernah menyalahkan hal itu, karena semua orang pasti berubah dan mulai menjalani kehidupan dengan lingkungan barunya. Sesudah menyantap berbagai cemilan kecil tersebut, kita bertiga pulang. saya sama Molly turun ke sebuah minimarket untuk membeli sesuatu. "Terima kasih untuk kak Adia yang sudah mengantarkan kita" :) Dalam minimarket saya melihat ada yang aneh dari cara jalan Molly...

A Wheel

Hidup seperti roda yang selalu ditakdirkan dengan sebuah kereta kita tidak pernah menyadari posisi diri tertawa.. saat diantaranya menderita tak pernah menyadari, jika berbaliknya roda dan menyudutkan diri.. Hidup baru merasa berharga ketika kita sudah benar-benar merasa kehilangannya apa yang kamu lakukan? menelan kepahitan? mematikan dendam? atau merubahan semua menjadi kebahagiaan?

Pikiran

Bukan sekali saya menyesali apa yang saya alami, bukan sekali pula saya kurang mensyukuri apa yang sebenarnya sudah saya nikmati. Bahkan yang lebih fatal adalah saya meragukan jati diri saya. Berpura-pura menjadi bukan saya, berharap diterima dalam suatu lingkungan, namun tertekan dalam identitas orang yang saya gunakan, sehingga terkadang itu membuat saya menjadi pendiam terhadap ketidaknyamanan. S ebenarnya apa yang saya cari? Saya tau itu tidak baik, tapi saya tidak tau bagaimana menjadi baik. Dari mana saya harus mulai memperbaiki? membuat pola perilaku baru? berkenalan dengan diri saya sendiri? atau mencari tau penyebab pola perilaku lama ini terbentuk? b a g a i m a n a   c a r a n y a ? Saya juga tau, sebagian pembaca akan beranggapan  m e n g a p a   s a y a   t e r l a l u   b a n y a k   b e r p i k i r ? mempermasalahkan suatu hal yang menurut pembaca adalah hal yang sepele. Hal ini membuat s aya teringat salah sat...

My Biograph

My name is Aisha Balinda, born in Bali on April 29, 1990. I am currently studying at an art university. majoring in film because my dream is to become a movie director. " I hope one day I can make a lot of movies that can provide change for those who watch it "