Skip to main content

My Sister, My Laughter

Malam minggu kali ini saya bareng (sebut saja dia molly) dan kak Adia (temannya) ke sebuah cake factory buat ngabisin malem minggu para manusia manusia geje.
Sambil menyantap cake dan es krim yang menurut saya porsinya kecil tapi mahal banget, kita semua ketawa-ketawa layaknya manusia hedon.
Kangen banget ngalamin masa masa gini, karena dulu saat masih duduk di bangku sd, smp dan sma, Molly dan saya sering melakukan hal aneh bareng-bareng, terutama di kamar (percaya ga percaya dari SD kita sekamar) tapi sekarang, untuk ketemu aja bisa dihitung pake jari, karena kesibukan masing-masing.
Saya ga pernah menyalahkan hal itu, karena semua orang pasti berubah dan mulai menjalani kehidupan dengan lingkungan barunya.

Sesudah menyantap berbagai cemilan kecil tersebut, kita bertiga pulang. saya sama Molly turun ke sebuah minimarket untuk membeli sesuatu. "Terima kasih untuk kak Adia yang sudah mengantarkan kita" :)
Dalam minimarket saya melihat ada yang aneh dari cara jalan Molly, dia terlihat pincang.
ketika saya tanya, ternyata pengait sendal yang dia gunakan sudah tidak nempel lagi.
Jadi berkali-kali tali sendalnya lepas dan ia berjalan pincang karena berusaha menahan ketidaknyamanan sendalnya.

melewati gang menuju komplek, saya hitung sudah lebih dari 6 kali dia membungkuk hanya untuk membenarkan sendalnya. Ketika saya bermaksud untuk membantu, dia menolak karena suatu hal yang menurut saya bodoh dan kita berdua ketawa. 50 meter mendekati rumah, dia menyerah untuk membungkuk dan melepas sendal yang membuatnya tidak nyaman tersebut. Tapi anehnya, hanya sendal yang kanan saja. Dengan kata lain, ia menelusuri jalan menuju rumah dengan satu sendal. Lucu sekali melihatnya. Hal-hal bodoh seperti inilah yang selalu kami lalui. Tapi menyenangkan. miss u a lot Molly




Comments

Popular posts from this blog

Begitu Jauh

mimpi, kenapa begitu jauh? setiap saya berusaha berjalan cepat menyusul, seperti ada yang berbisik kepadanya untuk berlari. dan ketika saya berlari mengejar, dia dengan segera terbang, menjauh, menghindar, seperti menyadarkan bahwa mimpi ini tidak diperuntukkan ke saya. didedikasikan untuk: achirtini, film, sutradara, EICAR

April 2014

selamat malam teman. entah apa yang membuat saya enggan mengunjungimu beberapa waktu lalu, seperti sudah lama sekali. tapi saat ini saya rindu. berbagi cerita tentang apa yang terjadi beberapa bulan terakhir (tepatnya di tahun ini). banyak hal yang terlewatkan, terlupakan, dan terbuang tanpa makna. selalu saja datang masalah yang membuat saya heran mengapa ia tidak pernah bosan mengikuti dan selalu ada di setiap pemberhentian realita hidup saya, bagaikan sebuah stasiun kereta. sebenarnya dari 12 bulan yang ada, saya hanya menunggu kamu di tiap tahunnya. hanya kamu. bulan kelahiran saya. bulan dimana saya akhirnya ada di dunia. di alam yang tidak pernah benar benar saya inginkan. dan kamu kini sudah datang lagi, entah untuk yang keberapa kali. di tahun lalu dan tahun tahun sebelumnya saya selalu merasa bahagia ketika kedatanganmu. tapi.. tahun ini tidak begitu.. april kini agak terlalu berat. sebenarnya pemikiran ini sudah muncul sejak awal tahun, namun saya kira tidak demikian...

Life Goes On

sudah jalan dua minggu saya berada di lingkungan baru. lingkungan yang benar benar berbeda dari yang pernah ada membangun kembali apa yang dulu pernah saya raih. bukan, tapi hampir raih. perbedaan itu membuat saya harus kembali menyesuaikan, bagaimana dan seperti apa seharusnya. pada minggu pertama, saya kembali mengenang pada apa yang pernah ada seakan menyesal dengan pilihan namun saya meyakini itu sebagai hal yang wajar karena pada setiap tempat dan kesempatan, saya akan selalu merasa seperti itu kini yang saya tau, saya hanya perlu berjalan maju melihat apa yang ada didepan karena hidup terus berjalan