Skip to main content

Ilham Rifaldi, 13tahun. Penjual Celengan Tabung.

Rabu, 8pm. Taman Menteng.

Lagi lagi saya menjadi manusia hedon bersama seorang teman.
Belum lama kami dekat, namun terasa begitu akrab.
karena berbagai hal yang saya rasa sepaham dan sepemikiran.
di sebuah deretan meja tempat para pengunjung datang,
kami duduk sejajar dengan arah pandang yang sama krn sebuah alasan.
terlihat sangat bodoh, lalu kami tertawa.

tak berapa lama, seorang anak laki laki 13tahun menghampiri sambil menawarkan sekumpulan dagangan yang tidak terlihat begitu menarik.
saya memberikan lambaian tangan, tanda penolakan.
selang beberapa menit, anak itu kembali lagi, seakan berusaha keras membuat kami setidaknya membeli satu saja dagangannya. dengan tersenyum saya berkata tidak, terimakasih.

Lalu dia berkata:
"satu aja kak, buat beli minum."
"berapa harganya?"
"20 ribu kak"
"saya ga mau beli tp ini buat kamu" sambil memberikan dia selembar sepuluh ribu.
"tidak usah kak, terimakasih"

lalu saya terdiam memandangi dia.
namanya Ilham Rifaldi. berkulit kuning langsat bersih terawat.

"ini buat kamu. jangan dibeliin rokok ya. dibeliin minum aja kalo haus"
"tidak, terimakasih kak. mending kakak beliin aja saya minum ya?"
"boleh. kamu mau apa?"
"es kelapa boleh kak?"
"boleh"

lalu dia tersenyum sangat lebar. Saya menghentikan santapan yg sedang saya makan dan mulai mengajaknya berbincang.

"udah makan?"
"belum kak, nanti aja." sambil memberikan kode kepada penjual es kelapa.
"nama kamu siapa?" || "Ilham kak" || "umur?" || "13 tahun" || "sekolah?" || "iya kak" || "dimana?" || "cikini kak" || "kok jauh banget? kamu tinggal dimana?" || "paseban kak" || "ya ampun lebih jauh lagi. kok mainnya sampe kesini?" || "namanya juga jualan kak" || "siapa yg nyuruh kamu jualan?" || "saya sendiri kak" || "kalo yg buat celengannya siapa?" || "bapak saya kak" || "hmm.."

es kelapa muda satu gelas besar datang. Tangannya yg lebih kecil dari ukuran gelas tersebut menggenggam erat gagang gelas, seakan takut ada orang lain yang akan merebut minuman itu dari tangannya. ilham asik mengaduk minumannya dan memakan dengan lahap potongan kelapa muda.

"kamu beneran ga laper?" || "ga kak, nanti aja" || "kamu berapa bersaudara?" || "dua kak, saya sama kakak saya" || "kakak kamu umur berapa?" || "hehehe saya ga tau. pokoknya dia kelas 2 SMP" || "emang kamu kelas berapa? || "kelas 6 SD harusnya saya kelas 1 SMP tapi saya ga naik kelas dua kali || "kok bisa gitu? bandel ya?" || "heheh iya kak" || "kenapa bandel? orang yg ga sekolah aja, pengen sekolah. sekolah kan skrg mahal" || "tapi skrg udah ga suka bolos kok kak. paling ga masuk kalo cape aja" || "cape gmn?" || "yaa meriang gitu kak atau badannya panas."

lalu kami bertiga tertawa..

"berarti kamu jualannya pulang sekolah?" || "iya kak" || "kesini naik apa?" || "ojek kak" || "ojek? bayar berapa?" || "10 ribu kak" || "kakak kamu kerja juga?" || "engga kak?" || "kenapa engga?" || "jangan kak, bahaya. soalnya dia kan perempuan. mending saya aja yang kerja" || "hmm.. kamu udah lama kerja kayak gini?" || "lumayan kak" || "kenapa jualannya celengan? kenapa ga yang lain aja. yg lebih banyak dicari orang?" || "celengan sahabat saya kak" || "maksudnya?" || "celengan itu sahabat saya. saya jual celengan dari tahun 2005 sampe sekarang." || "dapetnya banyak?" || "ya segitu segitu aja kak" || "pernah ga seharian ga laku sama sekali?" || "ga pernah kak" || "setiap hari selalu ada yang beli?" || "iya kak, namanya juga jualan. pasti ada aja rejekinya" || "hmm..."

sambil mengeluarkan gadget dari dalam tas saya bertanya kepada ilham

"aku boleh foto sama kamu ga?" || "boleh kak"

lalu kami bertiga berfoto. dan lucunya ilham meminta dirinya untuk di foto sendiri, terlihat dari kepala sampai kaki. lalu dia menyuruh saya untuk add facebooknya: Ilham Topeng Slipknot.
dan mengetag hasil foto kita.

setelah perbincangan singkat tersebut, saya dan teman membayar makanan dan beranjak pergi. sambil memberikan salam hangat kepada Ilham.
Sampai ketemu lagi :)




Comments

Popular posts from this blog

Begitu Jauh

mimpi, kenapa begitu jauh? setiap saya berusaha berjalan cepat menyusul, seperti ada yang berbisik kepadanya untuk berlari. dan ketika saya berlari mengejar, dia dengan segera terbang, menjauh, menghindar, seperti menyadarkan bahwa mimpi ini tidak diperuntukkan ke saya. didedikasikan untuk: achirtini, film, sutradara, EICAR

April 2014

selamat malam teman. entah apa yang membuat saya enggan mengunjungimu beberapa waktu lalu, seperti sudah lama sekali. tapi saat ini saya rindu. berbagi cerita tentang apa yang terjadi beberapa bulan terakhir (tepatnya di tahun ini). banyak hal yang terlewatkan, terlupakan, dan terbuang tanpa makna. selalu saja datang masalah yang membuat saya heran mengapa ia tidak pernah bosan mengikuti dan selalu ada di setiap pemberhentian realita hidup saya, bagaikan sebuah stasiun kereta. sebenarnya dari 12 bulan yang ada, saya hanya menunggu kamu di tiap tahunnya. hanya kamu. bulan kelahiran saya. bulan dimana saya akhirnya ada di dunia. di alam yang tidak pernah benar benar saya inginkan. dan kamu kini sudah datang lagi, entah untuk yang keberapa kali. di tahun lalu dan tahun tahun sebelumnya saya selalu merasa bahagia ketika kedatanganmu. tapi.. tahun ini tidak begitu.. april kini agak terlalu berat. sebenarnya pemikiran ini sudah muncul sejak awal tahun, namun saya kira tidak demikian...

Life Goes On

sudah jalan dua minggu saya berada di lingkungan baru. lingkungan yang benar benar berbeda dari yang pernah ada membangun kembali apa yang dulu pernah saya raih. bukan, tapi hampir raih. perbedaan itu membuat saya harus kembali menyesuaikan, bagaimana dan seperti apa seharusnya. pada minggu pertama, saya kembali mengenang pada apa yang pernah ada seakan menyesal dengan pilihan namun saya meyakini itu sebagai hal yang wajar karena pada setiap tempat dan kesempatan, saya akan selalu merasa seperti itu kini yang saya tau, saya hanya perlu berjalan maju melihat apa yang ada didepan karena hidup terus berjalan