Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Pengantar Tidur

Menerima adalah mengakui dan sadar akan sesuatu yang harus kita yakini bahwa itu merupakan bagian dari hidup kita, sekalipun itu baik atau buruk. Menerima merupakan hal tersulit dalam hidup saya. Dalam perjalan usia menuju 21 tahun, belum juga usai cobaan dan rintangan yang datang menguji, dan saya tidak dapat melakukan apa-apa selain menerima. Itulah yang saya alami saat ini, menerima hal yang untuk kesekian kalinya membuat jantung saya berdegup sangat kencang, tangan berkeringat dan bibir serasa ingin berteriak akibat pemberontakan dari logika kalau saya menolak akan apa yang terjadi dan saya alami. Tapi dengan segala kemampuan yang ada, logika ditenangi oleh hati. Hati yang bisa menerima, bisa memahami dan bisa memaklumi. saya teringat kata dari seorang teman yang dia jadikan moto hidupnya, "seng ikhlas". memang terdengar sederhana, namun saya memberikan pembenaran, karena menerima = ikhlas. kini usia saya genap 21 tahun. usia dimana kata para petuah merupakan transis...

My Sister, My Laughter

Malam minggu kali ini saya bareng (sebut saja dia molly) dan kak Adia (temannya) ke sebuah cake factory buat ngabisin malem minggu para manusia manusia geje. Sambil menyantap cake dan es krim yang menurut saya porsinya kecil tapi mahal banget, kita semua ketawa-ketawa layaknya manusia hedon. Kangen banget ngalamin masa masa gini, karena dulu saat masih duduk di bangku sd, smp dan sma, Molly dan saya sering melakukan hal aneh bareng-bareng, terutama di kamar (percaya ga percaya dari SD kita sekamar) tapi sekarang, untuk ketemu aja bisa dihitung pake jari, karena kesibukan masing-masing. Saya ga pernah menyalahkan hal itu, karena semua orang pasti berubah dan mulai menjalani kehidupan dengan lingkungan barunya. Sesudah menyantap berbagai cemilan kecil tersebut, kita bertiga pulang. saya sama Molly turun ke sebuah minimarket untuk membeli sesuatu. "Terima kasih untuk kak Adia yang sudah mengantarkan kita" :) Dalam minimarket saya melihat ada yang aneh dari cara jalan Molly...

A Wheel

Hidup seperti roda yang selalu ditakdirkan dengan sebuah kereta kita tidak pernah menyadari posisi diri tertawa.. saat diantaranya menderita tak pernah menyadari, jika berbaliknya roda dan menyudutkan diri.. Hidup baru merasa berharga ketika kita sudah benar-benar merasa kehilangannya apa yang kamu lakukan? menelan kepahitan? mematikan dendam? atau merubahan semua menjadi kebahagiaan?